Spiritualitas dan Kreativitas Di Pesantren Kilat

Kegiatan Pesantren Kilat yang mulai berkembang sejak era 90-an kini menjadi budaya yang mengakar di hampir semua lembaga pendidikan di Indonesia, tak terkecuali di Sekolah RI Tokyo(SRIT) ini.

Senin –Selasa (25-26/9) lalu SRIT kembali mengadakan Pesantren Kilat di Bulan Ramadhan, sebuah kegiatan yang dimaksudkan sebagai sarana untuk melatih meningkatkan intensitas ibadah dan kualitas ibadah siswa-siswi Sekolah RI Tokyo.

Kegiatan yang dibuka langsung oleh Mr.Sumarwoto (Kepsek SRIT) ini menghadirkan pembicara dari Indonesia. Tidak tanggung-tanggung pembicara yang dihadirkan adalah seorang Profesor dari Universitas Islam Negeri Surabaya (IAIN), Prof.Dr.M.Ali Aziz. Dalam kesempatan dua hari ini Prof.Ali memberikan materi tentang Iman, Islam dan Ihsan. Menurut Profesor yang juga sering berceramah disejumlah Negara di dunia ini, Iman seseorang pada gilirannya akan mampu menjadikan dirinya aman dan amin, situasi damai dan karakter dapat dipercaya. Sementara Islam sebagai syariat akan mampu membawa keselamatan pada umat manusia. Konsep Ihsan yang jarang dibahas dalam kajian agama sesungguhnya juga merupakan konsep yang penting sebab Ihsan yang dapat diartikan sebagai ibadah yang seakan-akan melihat Allah atau seakan-akan Allah melihat kita ini akan mewujud dalam bentuk ahlak mulia manusia baik terhadap Allah, terhadap sesama manusia maupun terhadap lingkungan. Tentu saja materi ini disampaikan dengan gaya jawa timuran yang renyah dan nyantai sehingga ‘ngena’ ke anak-anak SRIT dari kelas 3 SD sampai 3 SMA.

Pesantren kilat yang sukses dikomandani oleh Mr.Wahyudi Purnomo ini juga diisi dengan berbagai kegiatan yang menuntut kreativitas siswa, baik kegiatan yang bersifat lomba-lomba (hafalan, sholat, MTQ, dll) maupun kegiatan yang menantang kreativitas siswa seperti memberikan kesempatan siswa dalam waktu lima belas menit membuat Drama Islam, Nasyid Islami, dll. Walhasil tantangan ini dijawab siswa dengan kreativ, banyak hal yang tidak disangka bahwa ternyata anak-anak SRIT kalau diberi tantangan pasti kreativitasnya muncul. Selain itu aktivitas ibadah wajib, sunnah , dan kegiatan ceramah oleh siswa juga mamapu menciptakan suasana spiritualitas peserta lebih terasa. Suasana keakraban dan persaudaraan juga tercipta dari kegiatan buka bersama dan sholat berjamaah yang dilakukan secara intensif.

Tepat pukul 16.30 (selasa 26/9) kegiatan pesantren kilat ini ditutup oleh Mr.Sumarwoto (Kepsek), para juara berbagai lomba pun diumumkan. Pada kesempatan penutupan ini Mr.Sumarwoto berpesan agar kebiasaan beribadah yang baik ini tidak hanya tumbuh saat pesantren kilat saja tetapi juga diharapkan menjadi kebiasaan setelah pesantren kilat selesai. Ya, meningkatnya spiritualitas (kesadaran beribadah) dan kreativitas yang tumbuh di pesantren kilat semoga menjadi kebiasaan siiswa-siswi SRIT dalam kehidupan sehari-hari. Amin.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *