Seorang vokalis dari Bandung pernah mengatakan bahwa manusia dilahirkan dengan membawa musik. Saya kira pernyataan ini benar, sebab kita bisa mengamati ketika bayi baru lahir, ia menangis dan tangisan setiap bayi yang baru lahir adalah tangisan musikal yang sangat impressif, tidak sumbang dan dibawakan dalam teknik yang baik dan benar. Tangisan musikal bayi yang disertai teknik alack atau ancang-ancang, teknik powering diafragma secara berirama, teknik permainan palatal, teknik pemanfaatan tiga resonansi dan sebagainya merupakan teknik bernyanyi tingkat tinggi. Dengan teknik vokal yang baik tadi suara sang bayi tidak akan cepat serak walau dilakukan dalam amplitudo keras dalam waktu yang cukup lama. Disini saya sungguh kagum dengan ciptaan Tuhan yang bernama manusia ini, potensinya begitu luar biasa. Dan ternyata manusia sejak lahir sudah diberi Tuhan dua otak yang maha hebat, otak kiri dan otak kanan. Otak kiri yang lebih berfungsi sebagai otak rasio dan otak kanan sebagai otak intuisi merupakan semacam mesin turbo yang bisa membuat manusia lebih survive dan memberi manfaat bagi kedamaian umat manusia. Ya, menyanyi dan bermusik adalah bagian penting dari pemanfaatan otak kanan manusia. Sensitifitas dan kepedulian hidup manusia terhadap sesama adalah juga lahir dari berkembangnya otak kanan pada diri manusia, karya-karya indah yang menakjubkan adalah juga buah dari hebatnya otak kanan. Itulah sebabnya bermusik adalah sesuatu yang berharga.Ketika Sumpah Pemuda dikumandangkan, alunan biola Indonesia Raya yang dibawakan W.R Supratman mampu membangkitkan keyakinan kaum muda bahwa Indonesia suatu saat pasti akan menjadi Negara Merdeka. Ya Indonesia Raya adalah lagu kebangsaan kita yang pada saat Sumpah Pemuda hanya bisa dinyanyikan melalui alunan biola W.R Supratman. Itulah musik pertama kali masuk wilayah perjuangan untuk mencapai kemerdekaan. Untuk mengenang jasa W.R. Supratman, sejak 2003 pemerintah menjadikan tanggal lahir W.R. Supratman sebagai Hari Musik Nasional (HMN) yang diperingati setiap tanggal 19 Maret . Lalu, apa hubungannya HMN dengan Pensi SRIT 2006? Daniel (Ketua Pensi 2006) mengatakan dalam sambutanya bahwa “Pentas seni SRIT 2006 adalah juga dalam rangka memperingati Hari Musik Nasional sekaligus sebagai ajang memfasilitasi kreatifitas bermusik anak-anak SRIT”. Sementara pak Anggoro Sigit Sutanto (Pjs.Kepala Sekolah) dalam sambutanya mengatakan bahwa “kegiatan bermusik adalah bagian penting dari pengembangan otak kanan manusia yang akan bermanfaat bagi berkembangnya kreatifitas siswa”. Lalu, seperti apa sih Pensi SRIT 2006 yang dilaksanakan pada 20 Maret itu?Usai sambutan ketua panitia (Daniel) dan Pjs.Kepala Sekolah (Bpk.Anggoro Sigit Sutanto) penonton yang memadati Sport Hall SRIT dihibur dengan band Alumni dengan vokalis Farah H. Darsono dengan menyanyikan Maha Dewi-nya Padi dan di tutup Andai Aku Jadi Raja-nya /Rif. Sebuah suguhan yang membuat penonton yang juga dipenuhi orang tua siswa itu berdecak kagum. Usai penampilan band Alumni, anak-anak SRIT kemudian berkompetisi dengan band yang para personilnya dibuat secara acak. Walhasil kreatifitas anak SRIT benar-benar ditantang untuk bisa bermaen musik. Banyak kejutan disesi penampilan kompetisi band ini, banyak anak yang ketika di hari-hari biasanya biasa saja tetapi ketika tampil bermaen musik dan menyanyi sungguh luar biasa, ada keberanian dipadu dengan kreatifitas. Hasilnya, group band dengan vokalis Andhika Septaria Sarsito yang menyanyikan lagu “Antara Ada dan Tiada”-nya Utopia berhasil menjadi pemenang utamanya.Personil band pemenang ini selain vokalis Andhika juga didukung oleh Hariel, Utami, Kisi, dan Fya. Disusul kemudian band dengan personil Rara, Phyto, Yorkie, Daniel dan Fahry menempati urutan kedua.Group band dengan personil Luthfi, Atthea, Alvan, Palupi, dan Wawan menempati urutan ketiga. Kemudian group band dengan personil Hafiel, Melody, Tyssa, dan Windu menempati urutan keempat. Band dengan personil Miko, Adit, Kentaro dan Rydo menempati urutan ke lima. Sementara untuk anak-anak SD dalam kompetisi karaoke dimenangkan oleh duet Ni Luh J.S Pramita dan Faza Nadhira yang menyanyikan Manusia Biasa-nya Group Band Radja. Dipenghujung acara di tutup dengan tampilnya Bee Band SRIT dengan sejumlah lagu beraliran rap dan R & B yang membuat suasana akhir Pensi ini makin meriah.Band yang digawangi oleh vokalis M.Indra Mardika ini antara lain menyanyikan lagu “I’ll Missing You”, “Hanya Hari Ini”, “Punk Hari Ini”, dan “Rollin”. Suasana akhir yang bener-bener KORAN abiss. Ya, KORAN adalah tema Pensi anak SRIT 2006, sebuah tema yang berarti Kreasi Orisinil Anak Negeri. Salut kepada panitia dan selamat bagi para pemenang! Pensi 2006 memang seru ! |